Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Positif dalam Hikayat Raja Banjar
Abstract
ABSTRAK: Hikayat Raja Banjar ternyata mengandung banyak contoh pendidikan karakter positif yang banyak membawa manfaat bagi para pembacanya. Dengan membaca Hikayat Raja Banjar, kita dibawa masuk berpetualang dalam dunia pendidikan karakter yang baik dan mendidik. Nilai-nilai pendidikan karakter itu tergambar pada tuturan dan sikap para tokoh dalam Hikayat Raja Banjar. Nilai-nilai pendidikan karakter positif yang terdapat dalam Hikayat Raja Banjar itu adalah (1) kasih sayang orang tua pada anak dan cucu, (2) patuh pada nasihat dan perintah orang tua, (3) sikap gigih dan pantang menyerah, (4) patuh pada perintah atasan atau pimpinan, (5) anak berbakti kepada kedua orang tuanya, (6) istri berbakti pada suami, (7) kasih sayang kakek pada cucunya, (8) sikap rendah hati dan baik budi, (9) sikap cinta damai dan patuh pada paman, dan (10) sikap rela berkorban.
Kata kunci: Hikayat Raja Banjar, pendidikan karakter, nilai-nilai
ABSTRACT: Tale of the King of Banjar in fact contain many examples of positive character education that brings many benefits to the reader. By reading Tale of King Banjar, we brought in an adventure in the world of good character education and educational. The values of character education were reflected in the speech and attitudes of the characters in the Tale of the King of Banjar. The values of the positive character education contained in the saga that is the Banjar King (1) love of parents to children and grandchildren, (2) comply with the advice and orders of the parents, (3) persistent and never give up attitude, (4) obey on orders from superiors or leadership, (5) dutiful son to his parents, (6) dutiful wife to her husband, (7) loving grandfather to his grandson, (8) an attitude of humility and kindness, (9) the attitude of peace and love comply with the uncle, and (10) the attitude of self-sacrifice.
Key words: Tale of the King of Banjar, character education, values
Full Text:
PDFReferences
Albertus, Doni Koesoema. 2010. Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.
Haryadi. 1994. Sastra Melayu. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Khan, D. Yahya. 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri, Mendongkrak Kualitas Pendidikan. Yogyakarta: Pelangi Publishing.
Krippendorff, K. 1980. Analisis Isi, Pengantar Teori danMetodologi. Terjemahan oleh Farid Wajidi. 1991. Jakarta: Rajawali Pers.
Latif, Yudi. 2009. Menyemai Karakter Bangsa, BudayaKebangkitan Berbasis Kesastraan. Jakarta: Kompas.
Lickona, Thomas. 1992. Educating for Character: How OurSchool Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
Prayitno & Manullang, Belferik. 2011. Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Grasindo.
Ras, J.J. 1968. Hikajat Bandjar, A Study in Malay Historiography. The Hague: Martinus Nijhoff.
Suryaman, Maman. 2010. Pendidikan karakter melalui pembelajaran sastra. Cakrawala Pendidikan 29(1): 112- 126.
Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter, Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yamaguchi, Hiroko K. 2007. Manuskrip Buton: Keistimewaan dan nilai budaya. Sari 25(1): 41-50.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN 2289-1706 | e-ISSN : 2289-4268
Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA)
Universiti Kebangsaan Malaysia
43600 UKM Bangi, Selangor Darul Ehsan
MALAYSIA
© Copyright UKM Press, Universiti Kebangsaan Malaysia