Motif Kecerdikan dalam Sastera Lisan di Indonesia: Suatu Pemahaman Budaya dalam Upaya Harmonisasi Antara Etnik

- MUJIZAH

Abstract


ABSTRAK Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan budaya. Kekayaan itu ditandai dengan banyaknya kelompok etnik dan beragamnya bahasa. Dari sekitar 500-an kelompok etnik terdapat sekitar 746 bahasa daerah yang dipakai sebagai sarana ekspresi untuk menyampaikan pemikiran dan cita-cita mereka dalam bentuk sastera, khususnya sastera lisan. Karya sastera ini dapat dipakai untuk pemahaman pemikiran dan budaya mereka. Salah satu sastera lisan yang sangat beragam yang dapat dikaji adalah cerita motif kecerdikan dan di lndonesia cerita motif kecerdikan ini yang paling terkenal adalah “Pak Belalang”. Di Pulau Jawa, Madura, cerita ini berjudul “Modin Karo, di Jawa Tengah “Pak Banjir”, dan di Pulau Bangka “Selimut Sakti”. Cerita ini juga dikenal di Batak, Minangkabau, Bengkulu, dan Banjar. Dalam makalah ini dibahas kesamaan dan keberagaman motif yang ada dalam lima cerita. Dalam cerita-cerita itu terdapat delapan motif yang sama; sebagai contoh motif kecerdikan, orang-orang yang cerdik, pura-pura menjadi ahli nujum, pura-pura menjadi jagoan, tes panjang akal, dan kejadian yang menguntungkan.

Kata kunci: etnik, sastera lisan, motif, kecerdikan

 

ABSTRACT Indonesia is well known as a country that is rich in culture. The richness is marked by numerous ethnic and language diversity. Out of approximately 500 ethnic groups, there are 746 languages being used as a means of expression to convey thoughts and ideals in the form of literature, especially oral literature. This literature can be used for understanding the thinking and culture of Indonesian. One of the oral literatures with variety that can be studied is a cleverness motifs. Among Indonesian, cleverness story is well known in many areas and the most popular story in this motif is “Pak Belalang”. In Javanese, Madura, the story is “Modin Karok” and “Pak Banjir” of Central Java. These stories are also shared by people of Bangka, Batak, and Minangkabau. This article studies the unity and diversity of five stories. There are eight similar motifs in the stories: for example cleverness, clever person, sham strologer, sham of prowess, test of resourcefulness, and lucky accident.

Key words: ethnics, oral literature, motifs, cleverness


Full Text:

PDF

References


Amiruddin, D. 1983. Cerita-cerita dari Pulau Bangka. Jakarta:Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Arifin, Max. 1981. Cerita Rakyat Daerah Nusa Tenggara Barat.Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.

Bagus, I Gusti Ngurah 1964. “Tipe-tipe dongeng djenaka dalam kesusastraan Bali”. Dalam Madjalah Ilmu-llmu Sastra lndonesia Nomor : 2.

Chambert-Loir, Henri & Fathurahman. 1999. Panduan Koleksi Naskah-Naskah Indonesia Sedunia. Jakarta: Yayasan Obor Cherita Jenaka ( tanpa tahun). Kuala Lumpur: Oxford University Press

Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa.

Danandjaya, James 1984. Folklore Indonesia: llmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti.

Ikram, Achadiati. 1988. Bunga Rampai Bahasa, Sastra, Budaya. Jakarta: Intermasa.

Jusuf, Jumsari, A. Ibrahim & Nikmah A. Sunardjo. 1983. Aspek Humor dalam Sastra lndonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Liaw Yock Fang. 1982. Sejarah Kesusteraan Melayu Klassik. Singapura: Pustakan Nasional.

Mahmud. 1994. Humor dalam Sastra Klassik Sulawesi Selatan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Pradopo, Sri Widati. 1987. Humor dalam Sastra Jawa Modern. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rukmi, Maria Indra. 1978. Pak Belalang Suatu Cerita Humor Melayu. Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan Sastra Indonesia dan Daerah.

Rukmi, Maria Indra & Agung Artini Mataram. 1988. Kumpulan Cerita Jenaka. Jakarta: Balai Pustaka.

Sitanggang, S.R.H. 1995. Cerita Humor “Pangulima Laut”. Kajian Bandingan dengan Tiga Cerita Setipe. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Sunarti. Dkk. 1978. Sastra Lisan Banjar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Sutrisno, Sulastin. 1983. Hikayat Hang Tuah: Analisa Struktur dan Fungsi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Suwignio. 1958. Dongeng Lucu. Jakarta: Balai Pustaka.

Syahid, Abu & Ramli Achmad. 1979. Cerita Rakyat Daerah Bengkulu. Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Thompson, S. 1966. Motif Index of Literatur (I—VI). Bloomington: Indiana University Press.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 


ISSN 2289-1706 | e-ISSN : 2289-4268 

Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA)
Universiti Kebangsaan Malaysia
43600 UKM Bangi, Selangor Darul Ehsan
MALAYSIA

© Copyright UKM Press, Universiti Kebangsaan Malaysia